
BANYUWANGI – Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah membuka Pelatihan Jurnalistik dan Diskusi Kehumasan. Pelatihan tersebut diikuti guru-guru SMP di Banyuwangi.
“Pengetahuan tentang jurnalistik ini penting untuk dunia pendidikan. Bagaimana menciptakan imej yang baik untuk sekolah. Sehingga ini merupakan awal yang baik bagi sekolah untuk lebih mengerti dan tahu tentang jurnalistik,” ujar Wakil Bupati Sugirah saat membuka pelatihan tersebut di Gambiran, Sabtu (27/11/2021).
Pelatihan tersebut digelar media online TIMES Indonesia Biro Banyuwangi dan diikuti oleh 40 orang guru-guru SMP negeri dan swasta di tiga wilayah kecamatan terdiri atas Bangorejo, Siliragung, dan Pesanggaran.
Sugirah mengatakan, ilmu tentang kehumasan ini dibutuhkan bagi kepala sekolah karena penting bagi insan pendidikan menciptakan imej yang baik bagi sekolah. Selain itu, lewat pelatihan ini diharapkan pihak sekolah tahu bagaimana melakukan pelayanan informasi dengan baik.
“Saya, atas nama Pemkab Banyuwangi mewakili Ibu Bupati sangat mengapresiasi pelatihan hari ini. Karena sudah memberikan kontribusi bagi pengembangan sekolah di Banyuwangi,” kata Sugirah.
Ketua Panitia Pelatihan Jurnalistik dan Diskusi Kehumasan, Riswan Efendi mengaku bahwa publisitas bagi sebuah lembaga pendidikan merupakan kebutuhan.
“Dari data survei terakhir pada tahun 2018 yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 54 % dari 260 juta lebih penduduk Indonesia sudah menggunakan internet,” kata Riswan.
Lebih lanjut Riswan mengungkapkan bahwa dari 64% penduduk Indonesia yang menjadi pengguna internet, 93% mengakses internet melalui ponsel.
“Oleh sebab itu dapat diambil kesimpulan, pemberitaan melalui media online merupakan hal yang sangat efektif untuk publikasi sekolah. Pelatihan ini nantinya akan dipandu oleh narasumber, Agung Sedana dan Rizki Alfian yang mengisi tema jurnalistik. Sedangkan diskusi kehumasan dipandu oleh General Manager (GM) TIMES Indonesia Biro Banyuwangi Syamsul Arifin,” terangnya.
Usai membuka acara Pelatihan Jurnalistik dan Diskusi Kehumasan, Wabup Sugirah melanjutkan agendanya untuk membuka Kursus Orientasi Pembina Pramuka Prasiaga bagi Guru PAUD di Kwartir Ranting Sempu yang diikuti oleh 190 orang guru PAUD di wilayah kecamatan Sempu mulai hari Sabtu hingga Minggu tanggal 27 sampai 28 November 2021. (*)
Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi : banyuwangikab.go.id
Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).
Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).
Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.
Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.