Upacara HAB ke 76 Kemenag, Bupati Tekankan Pentingnya Kerjasama, Bersinergi dan Bangun Optimisme

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menekankan pentingnya bekerjasama dan bersinergi dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Banyuwangi. Hal itu disampaikan Ipuk dalam upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke 76 Kementerian Agama tahun 2022, Senin (3/01/2022) yang diselenggarakan di lapangan  Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Srono, Banyuwangi.

“Kami atas nama Pemkab Banyuwangi mengucapkan selamat memperingati HAB ke 76 Kemenag. Harapan kami semoga kita bisa terus bekerjasama, bersinergi dan membangun optimisme untuk bangkit dari pandemi, serta memberikan yang terbaik untuk masyarakat Banyuwangi,” kata Ipuk di hadapan para peserta upacara.

Upacara tersebut diikuti Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, H.  Slamet, para pejabat Kantor Kemenag Banyuwangi, para kepala SKPD, dan Camat Srono. Juga para Kepala KUA, penyuluh agama, penghulu, kepala madrasah dan pengawas madrasah. Pengawas Pendidikan Agama Islam. Pengawas Katolik, Kristen, Hindu dan Budha, serta para guru MAN 3 Srono Banyuwangi.

Meski dalam situasi pandemi, Banyuwangi tak berhenti berkarya dan berinovasi. Berbagai prestasi dan capaian yang telah diraih Banyuwangi, imbuh Ipuk, tak lepas dari peran serta seluruh pihak, termasuk Kemenag dan semua tokoh agama yang membangun solidaritas dan soliditas Banyuwangi. “Berkat solidaritas dan soliditas selama ini, Banyuwangi menjadi daerah yang sangat kondusif untuk terus membangun kesejahteraan masyarakatnya. Termasuk upaya mendukung percepatan vaksinasi dan menjaga kinerja terbaik dan prestasi Banyuwangi,” tuturnya.

Ipuk menyebut, berkat kerja keras bersama seluruh pihak, selama hampir 11 bulan menjabat sebagai Bupati Banyuwangi,  telah lebih dari 25 penghargaan didapat Banyuwangi baik di tingkat provinsi maupun nasional. Akhir tahun 2021, Banyuwangi dinobatkan sebagai Kabupaten Terinovatif dalam Innovative Government Award (IGA) oleh Kementerian Dalam Negeri dengan nilai indeks 84,19, tertinggi dalam semua kategori baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota. Predikat kabupaten terinovatif telah diraih Banyuwangi selama 4 tahun berturut-turut.

Dan yang terbaru, dalam penilaian Kemenpan RB terhadap Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Banyuwangi,  tata kelola pemerintahan Pemkab Banyuwangi dinyatakan sebagai satu-satunya pemerintah daerah di Jawa Timur yang masuk dalam kategori “Sangat Baik’ dan menduduki posisi terbaik kedua dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

“Bersyukur, Banyuwangi di samping kaya akan sumber daya alam, juga memiliki sumber daya yang paling berharga, yaitu modal sosial, sumber daya manusia dan ikatan tali persatuan dari semua elemen masyarakat. SDA bisa melimpah, namun jika spirit persatuan dan kesatuan tidak dijaga, sebesar apa pun sumber daya menjadi tidak bermakna karena tidak dapat dikelola. Keberagaman yang kita miliki adalah alat untuk menyatukan dan bekerjasama dalam berbagai kebaikan. Hal ini sesuai dengan cita-cita berdirinya Kemenag yang menjadi pemersatu seluruh umat beragama di Indonesia,” kata Ipuk.

Sementara itu, menurut Kepala Kantor Kemenag, H. Slamet, momen HAB ini sekaligus menjadi pengingat bagi para PNS untuk lebih meningkatkan kinerja ke depan. “Ke depan, kinerja kami harus lebih baik lagi. Kami  siap mendukung program pemerintah dan mengawal pembangunan di Banyuwangi,” ujar Slamet.

Peringatan HAB ini sebelumnya juga diikuti dengan rangkaian kegiatan lainnya berupa Lomba Inovasi dan Media Pembelajaran bagi para guru, dan gowes bersama seluruh pegawai Kemenag.

Dalam kesempatan itu, diserahkan pula anugerah tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya kepada 22 ASN yang berada di bawah naungan Kemenag Banyuwangi. Satya Lancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang diberikan pemerintah RI kepada para ASN yang telah melaksanakan tugasnya dengan menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Penghargaan ini diberikan sebagai pendorong untuk meningkatkan pengabdian dan prestasi kerja sehingga dapat dijadikan teladan bagi ASN lainnya. (*)

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi  : banyuwangikab.go.id

Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).

Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).

Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.

Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *