Rute Penerbangan Banyuwangi-Sumenep Resmi Dibuka

Banyuwangi – Rute penerbangan Banyuwangi-Sumenep (pp) resmi dibuka. Penerbangan perdana rute Banyuwangi-Sumenep ini ditandai inaugurasi flight maskapai Susi Air, di Bandara Banyuwangi yang disambut langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, Selasa (11/1/2022).

Penerbangan perdana ini dimulai dari Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Trunojoyo Sumenep menuju Bandara Banyuwangi, menggunakan pesawat Cessna C208B Grand Caravan. Turut dalam penerbangan perdana tersebut Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah, Kepala UPBU Trunojoyo Moh Arqodri Arman, serta jajaran Forkopimda Sumenep.

Jadwal penerbangan tersebut beroperasi dua kali dalam sepekan, pada Selasa dan Rabu, dengan waktu tempuh 45 menit. Untuk hari Selasa, pesawat berangkat dari Sumenep pukul 12.20 WIB, dan tiba di Bandara Banyuwangi  pukul 13.05 WIB. Adapun dari Banyuwangi, pesawat bertolak pukul 13.15 WIB, dan tiba di Sumenep pukul 14.00 WIB.

Sementara untuk hari Rabu, pesawat berangkat dari Sumenep pukul 10.40 WIB, dan tiba di Banyuwangi pukul 11.25 WIB. Sebaliknya, dari Banyuwangi pesawat berangkat pukul 11.35 WIB, dan tiba di Sumenep pukul 12.20 WIB.

Kepala UPBU Trunojoyo, Moh. Arqodri Arman, mengatakan rute ini dibuka sebagai solusi atas permasalahan waktu tempuh perjalanan darat dari Banyuwangi menuju Madura yang memakan waktu lebih dari sepuluh jam. 

“Dengan penerbangan ini, Banyuwangi-Sumenep hanya butuh waktu 45 menit, sehingga lebih efektif,” imbuhnya. 

Qodri menambahkan, harga tiket untuk rute ini cukup terjangkau. Untuk rute dari Sumenep ke Banyuwangi, hanya Rp. 245 ribu. “Sebaliknya, tarif dari Banyuwangi ke Sumenep hanya Rp. 299 ribu,” kata dia. 

Sementara Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, menyambut baik adanya penerbangan perintis rute Banyuwangi-Sumenep oleh Susi Air tersebut. Setelah melalui proses panjang, pihaknya bersyukur akhirnya cita-cita Pemkab Banyuwangi untuk memperluas aksesibilitas dengan Pemkab Sumenep bisa terwujud.

 

“Hadirnya penerbangan ini semakin mempermudah transportasi masyarakat dari dan ke Madura, serta membuka peluang bisnis yang lebih luas untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di dua daerah,” kata Wabup.

Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah, juga menyampaikan hal senada. Dia mengatakan, banyak warga Sumenep yang berdomisili dan berbisnis di Banyuwangi, sehingga penerbangan ini akan berdampak besar pada peningkatan ekonomi warganya.

“Kami berharap, hadirnya rute ini juga bisa berdampak pada kunjungan wisatawan. Kita bisa kolaborasikan kegiatan wisata. Misalnya, wisata makan duren di Banyuwangi, atau makan srikaya di Sumenep. Dengan jarak tempuh yang semakin pendek, kami optimis ini bisa kita wujudkan,” ungkapnya. 

Saat ini di Bandara Banyuwangi, juga melayani penerbangan Jakarta-Banyuwangi setiap hari, juga rute Surabaya-Banyuwangi yang beroperasi tiga kali dalam sepekan. (*)

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi  : banyuwangikab.go.id

Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).

Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).

Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.

Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *