
Banyuwangi – Memperingati HUT Persatuan Guru RI ke-76 dan Hari Guru Nasional 2021, PGRI Banyuwangi menggelar webinar nasional tentang peningkatan kompetensi guru untuk penguatan karakter siswa, Selasa (16/11/2021). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun hadir sebagai salah satu pembicara bareng nara sumber lain dari Kemendikbud Ristek, dan praktisi pendidikan.
“Selamat Hari Guru dan HUT PGRI untuk para guru. Terima kasih atas dedikasi yang tak kenal lelah untuk mencetak generasi berkualitas, berkarakter, dan berakhlak mulia. Guru adalah pelukis masa depan dan peradaban di Bumi Pertiwi, khususnya Banyuwangi. Terima kasih, untuk tetap berkarya di tengah semua kondisi seperti ini,” kata Ipuk saat membuka webinar, Selasa (16/11/2021).
Webinar bertajuk Bangkit Negeriku, Maju Negeriku ini diikuti 600 guru dari semua jenjang di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, mulai PAUD hingga SMP.
Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber yang terdiri dari birokrat, akademisi, praktisi pendidikan, aktivis, hingga pengusaha. Di antaranya, Analis Madya Pusat Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Rusprita Putri Utami; Pendidik Cerdas Berkarakter Kemdikbud Ristek, Indriani Fujianti; Fasilitator Nasional Program Roots Indonesia Isna Ni’matus Sholihah. Mereka akan sharing banyak hal untuk mendukung peningkatan kompetensi guru di Banyuwangi.
Dikatakan Ipuk, di masa pandemi ini guru dihadapkan pada permasalahan terkait pembelajaran daring. Guru harus beradaptasi dengan model pembelajaran digital.
“Ini adalah tantangan bagi kita semua. Banyak hal yang harus kita pecahkan bersama, tidak hanya masalah pembelajaran pelajaran, namun bagaimana karakter siswa tetap terjaga adalah PR kita semua juga,” kata Ipuk.
Pemkab Banyuwangi, kata Ipuk, saat ini terus berkomitmen untuk tetap menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan. Baik melalui kebijakan rekrutmen guru ASN, P3K, peningkatan kesejahteraan guru, maupun dukungan sarana prasarana pembelajaran di sekolah.
“Kami terus berkoordinasi dengan PGRI, khususnya terkait kebutuhan guru. Ini salah satu yang menjadi pertimbangan kami,” kata Ipuk.
Sementara itu, Ketua PGRI Banyuwangi Sudarman menjelaskan, webinar digelar selama dua hari, 16-17 November 2021. Kegiatan ini hasil kerjasama PGRI Banyuwangi bersama Agen Penguatan Karakter Kemdikbudristek Jatim.
“Alhamdulillah, pesertanya mencapai 600 guru. Mereka semua akan mengikuti webinar ini selama dua hari karena materinya menarik,” kata Sudarman. (*)
Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi : banyuwangikab.go.id
Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).
Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).
Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.
Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.