Perupa Nasional Bakal Ramaikan Pameran Lukisan “Artos Kembang Langit”

Banyuwangi – Pameran lukisan spektakuler bakal digelar di Banyuwangi. Ajang ini sebagai bentuk apresiasi Banyuwangi, dalam menghargai dan mengapresiasi seniman yang mengangkat nama Kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa ini. 

Pameran ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250. Para perupa bersama Pemkab Banyuwangi menggelar Pameran Lukisan “ArtOs Kembang Langit” 10-18 Desember 2021, di Aula Gedung Juang 45, Jl. Veteran No. 01 Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi. 

Pameran tersebut akan menampilkan 120 karya seni dan dijadwalkan dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara virtual.  Sejumlah tokoh dan seniman juga dijadwalkan hadir dalam pembukaan pameran di antaranya, Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto, Sukardi Rinakit (Staf Khusus Presiden Joko Widodo), Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (KOMINFO) Usman Kansong, budayawan Sujiwo Tejo, dr. Oei Hong Djien (OHD), dan masih banyak lainnya.

“Pemerintah daerah sangat mengapresiasi karya-karya perupa Banyuwangi yang luar biasa. Kegiatan ini menjadi panggung apresiasi bagi karya-karya mereka yang telah memberikan warna terhadap seni dan budaya Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (7/12/2021).

Pameran ini bertajuk “ArtOs Kembang Langit” berasal dari kata ArtOs yang merupakan singkatan dari Artistika Osing. Sementara Kembang Langit bisa dimaknai sebagai bunga-bunga mekar yang menghiasi langit kehidupan semua orang. Pameran ini dikoordinasi oleh puluhan perupa Banyuwangi yang tergabung dalam sanggar seni Langgar Art. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Pimpinan Langgar Art, Imam Maskun, menjelaskan pameran Artos Kembang Langit akan menampilkan karya-karya terbaik dari seniman-seniman terbaik Banyuwangi. 120 karya akan dihadirkan, sebagian besar adalah lukisan ditambah beberapa karya seni patung dan seni instalasi.

Dia menyebut, ada sekitar 50 pelukis Banyuwangi yang akan menampilkan karyanya dalam pameran tersebut. Di antaranya, Abdul Rohim, Aris Sugiarto, Windu Pamor, Sugilaros, Suryantara, Ahyar, Elyeser, Fathur Rochim, Ilyasin, Rendra Samjaya, S.Yono, Susilowati, Yahya Syahendra. Juga S. Yadi K, Emmy Go dan Nur Ilham yang telah memiliki reputasi memikat di kancah regional.

Perupa Banyuwangi yang saat ini tinggal di luar daerah, juga bakal berpartisipasi. Seperti pelukis Huang Fong, Edi Sunaryo, Awiki, Bambang AW, Katirin, hingga Suhartono yang terkenal dengan karya patung polyester-nya.

“Lukisan Bani Amora dan Mozes Misdy yang dijunjung sebagai penggerak utama seni lukis modern Banyuwangi, juga ditampilkan sebagai penanda sejarah. Ini sebagai bentuk apresiasi bagi mereka,” kata Imam.

Pameran ini juga bakal dihadiri puluhan pelukis dan perupa terkenal dari berbagai kota. Di antaranya adalah Koeboe Sarawan, Nasirun, Raka Swasta, Masdibyo, Amor Pandawa Lima, Nyoman Sujana Kenyem dan Ketut Putrayasa.

“Tidak hanya disuguhi karya lukis, namun juga seni instalasi, body painting, ada juga monolog dari budayawan Sudjiwo Tejo,” kata Imam. (*)

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi  : banyuwangikab.go.id

Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).

Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).

Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.

Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *