Banyuwangi – Banyak orang di luar yang menuding agama Islam adalah sesat. Bahkan tak sedikit mereka hadir sebagai pembenci islam ajaran langsung dari Allah Subhanahu Wata’ala ini.
Padahal jika menoleh ke belakang, sejak jaman Nabi Adam turun ke bumi bersama Hawa telah membawa ajaran tauhid yakni Islam. Hingga turun temurun ke para nabi penerus untuk menyebarkan ajaran yang sama. Meskipun tak dipungkiri pembenci islam masih selalu ada di setiap kaum.
Begitu pula pada jaman Nabi Nuh. Ia disebut sesat karena membuat periuk di tengah gurun. Banyak kaum pembenci islam yang kala itu dan menolak ajakannya.
Hingga pada akhirnya, kaum tersebut tenggelam setelah Allah Subhanahu Wata’ala menenggelamkan daratan yang dihuninya.
Nuh berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). dan Sesungguhnya Setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.” (QS. Nuh (71) : 5-7).