KABAR RAKYAT – Kegiatan anggota Dewan Pers di Banyuwangi, Jawa Timur, 29-30 Oktober 2021 lalu, tidak hanya menggelar uji kopetensi wartawan. Tapi ada hal di luar kegiatan bersama wartawan peserta kopetensi, mereka juga diundang Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi di Desa Alian. Yang menarik, anggota Dewan pers juga menyempatkan diri mengintip sanggar komunitas perupa Banyuwangi.
Jika berkunjung ke Banyuwangi kurang lengkap rasanya ketika belum mengunjungi sanggar lukis yang ada di Kelurahan Tukang Kayu, Kecamatan Kota Banyuwangi. Berawal dari kegundahan perupa Banyuwangi yang terpaksa balik kampung dari Bali karena pandemi covid-19. Mereka kemudian berinisiasi membetuk sangar lukis, sebagai tempat berekspresi dan bersosialisasi.
Di tengah-tengah krisis ekonomi akibat pandemi covid-19 mereka mencoba tetap produktif meski hal itu tidaklah mudah. Komunitas perupa yang diwadahi Langgar Art ini rupanya mendapat suport dari pemerhati karya seni. Bahkan, Kapolresta Banyuwangi Kombes.Pol. Arman Asmara Syarifudin kala itu pun tidak keberatan, ketika didapuk sebagai pembina para pelukis asli bumi Blambangan itu. Pelukis Banyuwangi ini tak ingin larut dalam kepedihan akibat krisis ekonomi. Mereka mencoba bangkit dan terus berkarya meski mereka tahu kondisinya sulit.
Karya lukisan seniman Langgar Art lambat laun mulai mendapat perhatian pecinta seni. Tidak hanya kolektor namun sejumlah perusahaan perhotelan pun rame-rame berkalaborasi dengan pelukis Banyuwangi. Perhatian pun diberikan oleh salah satu anggota Dewan pers Agus Subagyo, sosok yang cukup memberikan perhatian kepada dunia perupa Indonesia. Disela-sela memberikan materi Uji Kompetensi wartawan, Agus penasaran melihat maha karya seniman Banyuwangi itu.
Imam Maskun owner Langgar Art membenarkan ada tamu dari Dewan Pers dan menawarkan ruang untuk perupa Banyuwangi menampilkan Karyanya di gedung Dewan pers di Jakarta.
“ Kami seneng sekali mas Agus Subagyo mampir ke Langgar Art. Kami banyak berdiskusi soal karya perupa Banyuwangi. Bahkan, beliau menawarkan tempat untuk mendisplay karya-karya perupa Banyuwangi di kantor Dewan pers –Jakarta,” tutur Imam Maskun kepada Kabar rakyat.id,Senin (1/11/2021).
Imam mengaku curhat kepada salah satu anggota Dewan Pers, agar seniman Banyuwangi tetap terus berkarya di tengah belum pulihnya krisis pandemi covid-19. Bahkan penggagas komonitas seniman Langgar Art tidak sungkan meminta dukungan Pers agar karya-karya peruba Banyuwangi ini go publik.
“ Kami ingin menggandeng semua pihak untuk memamerkan karya lukis perupa Banyuwangi. Mulai karya maestro Mozes Misdy hingga pelukis muda yang telah lama berkelana di Bali. Tak lengkap jika wisatawan berkunjung ke sini jika belum mampir menikmati karya seni di Langgar Art. Dukungan teman-teman media membuat kami semua bersemangat untuk terus berkarya untuk Indonesia,” kata Imam Maskun yang merencanakan menggelar pameran terbesar bertajuk “Artos Kembang langit” Desember 2021 mendatang.
Agus Subagyo sendiri mengaku tertarik dengan karya perupa khas Banyuwangi . Malahan sejak lama dirinya menginginkan di kantor Dewan Pers terpajang lukisan-lukisan. Namun minim-nya anggaran usulan membeli karya seni itu belum bisa direalisasikan. “ Syukur-syukur teman-teman peruba Banyuwangi mau mendisplay karya-nya di kantor Dewan Pers, kebetulan disana sering kedatangan tamu, siapa tahu berminat mengkoleksi karya pelukis Banyuwangi,” tutur anggoat Dewan pers ini.
Keberadaan Langgar Art sendiri bagian potret keinginan sang maestro almarhum Mozez Misdy, sebagai tempat regenerasi perupa muda Banyuwangi. Dilain sisi, kata Mozes tempat ini membuatnya dirinya bersemangat berkarya lagi meski sudah sakit-sakitan. “ Aku seneng delok arek enom gelem nglukis, rukun, berniat membesarkan karya-karya seni Banyuwangi. Yang terpenting mengedukasi anak-anak muda yang ingin belajar melukis bisa di Langgar Art sini,” ucap Mozes Misdy semasa hidupnya.