
Banyuwangi – Pameran Lukisan “ArtOs Kembang Langit” ditutup dengan lelang lukisan di Gedung Juang 45 Banyuwangi, Rabu (22/12/2021). Keuntungan dari lelang pameran lukisan yang digelar sejak 10 Desember tersebut, akan disumbangkan pada warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Pameran skala nasional tersebut tidak hanya sukses dari sisi penyelenggaraan, namun juga dari sisi penjualan. Pameran yang digelar sejak 10 Desember di Gedung Juang 45 Banyuwangi itu, bahkan berhasil menjual satu lukisan senilai Rp 2,4 miliar. Lukisan tersebut merupakan karya dari pelukis kelahiran Banyuwangi, Awiki. Lukisan 300 kali 140 centimeter tersebut berjudul “Pasar Bunga” yang dibeli oleh kolektor luar negeri.
Di hari terakhir penyelenggaraan, panitia melakukan lelang 40 lukisan karya seniman Banyuwangi. Lelang dimulai pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB, dibagi menjadi dua sesi dengan masing-masing sesi akan melelang 20 lukisan ikonik.
Ketua Penyelenggara, Imam Maskun, mengatakan lukisan yang dilelang kali ini, terdiri dari berbagai aliran mulai dari naturalisme, realisme, impresionisme, ekspresionisme, abstrak, dan masih banyak lainnya. Di antaranya, lukisan karya Ahyar, Rahman Efendi, Iwan Han, Sugi Laros, S. yono, Suryantoro, David Ego, Nur Ilham, Ilyasin, Rendra Sanjaya, dan Med Mandar. Mereka adalah para perupa asli Bumi Blambangan.
“Hasil lelang ini sebagian akan disumbangkan untuk korban erupsi Gunung Semeru. Termasuk juga sebagian hasil penjualan dari pameran sebesar Rp. 3,1 miliar,” kata Imam.
Lukisan yang dilelang mulai dari bertema destinasi wisata, kesenian, kebudayaan, hingga bangunan khas Banyuwangi. Selain juga ada lukisan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Lukisan ini menjadi salah satu yang favorit dan menjadi rebutan para peserta lelang. Dibuka dengan harga Rp. 10 juta, lukisan Bupati Ipuk terlelang di harga Rp. 16,5 juta oleh Kepala Kantor Bank Jatim Cabang Banyuwangi, Agus Sastriono.
Ada juga lukisan yang terbuat dari rambut asli karya Achmad Dimyati yang terlelang dengan harga Rp. 50 juta oleh Kapolresta Banyuwangi, AKBP Nasrun Pasaribu.
Lukisan ini menggambarkan seorang wanita tua mengenakan kostum penari gandrung yang sedang menjahit Bendera Merah Putih. Karya ini memang dibuat saat peringatan HUT RI ke-76 lalu. “Menarik. Ini adalah karya seni yang memiliki teknik dan kerumitan yang tinggi,” kata Kapolres.
Sang perupa, Achmad Dimyati, mengaku senang karyanya diapresiasi tinggi oleh masyarakat. “Senang sekali. Enggak nyangka lukisan saya bisa laku dengan harga tinggi,” kata perupa yang biasa disapa Nanang Rambut itu.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut menghadiri pelelangan lukisan tersebut mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pameran Artos Kembang Langit adalah momentum tumbuhnya ekonomi daerah dari sisi seni.
“Saya sangat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pameran ini. Dan saya dengar ssjumlah kolektor dari luar kota jauh-jauh datang untuk melihat pameran ini. Selamat atas suksesnya pameran ini,” kata Ipuk.
Ipuk juga sangat berterima kasih kepada seluruh perupa yang menurutnya telah memberi warna baru bagi kehidupan seni di Banyuwangi.
“Semoga ajang ini menjadi penyemangat baru bagi Banyuwangi melihat antusiasmenya warga dan penikmat seni yang hadir di pameran ini. Semoga adanya pameran ini akan semakin menggeliatkan iklim seni di Banyuwangi,” pungkasnya.
Data dari penyelenggara pameran menyebutkan hingga lelang sesi pertama, pameran ini telah menghasilkan transaksi senilai hampir Rp 3,3 miliar. (*)
Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi : banyuwangikab.go.id
Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).
Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).
Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.
Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.