Muncul di Publik, Yunus Harimau Blambangan Ungkap Religius, Bahaya Narkoba Hingga Anak Masuk Politik

KABAR RAKYAT – Yunus Wahyudi, aktivis fenomenal terus membela kepentingan sosial masyarakat di Kab. Banyuwangi. Tekat membela kebenaran kepada korban ketertindasan tidak akan padam meski penjara jadi pilihannya.

Sebutan, si Harimau Blambangan mengibaratkan totalitas Yunus dalam membela warga yang kurang beruntung terdampak kekuasaan. Seperti contoh, kritik viral saat fenomena Covid19 yang berujung masuk penjara selama 3 tahun.

Terbaru dari Yunus, selain kritik yang membangun berbicara fenomena relegius di Pondok Pesantren At-Taubah di Lapas Banyuwangi, dunia antivis dan politik, sekaligus komentar tantangan Banyuwangi rawan narkoba.

Yunus menyapa publik pemirsa Banyuwangi 1 TV di program Reso (rehat sore) bertema Aktivis Masuk Politik. Kali ini, ia bersama anak laki-lakinya, Yudi Garuda bernama asli Yudi Widianto, Caleg Partai Bulan Bintang (PBB) wilayah Dapil IV Banyuwangi.

Pernah mengenyam pendidikan agama Islam dan lahir dilingkungan santri. Selama menjalani masa pahit di Lapas, Gus Yunus sapaan akrab menginisiasi sistem pembinaan warga binaan berdiri pesantren yang didikung penuh Kalapas Wahyu Indarto dan KPLP Andri.

“Banyak (warga binaan) ikut sistem pendidikan seperti mengaji Al Quran. Awal tidak paham tajwid dan nahwu shorof jadi paham. Mereka khatam,” kata Yunus.

Pemilu lalu, tahun 2019 bercerita sempat ditawari maju pencalonan legeslatif dari salah satu partai peserta pemilu. Karena batin bergejolak, jiwa aktivis sosial masyarakat dengan tujuan politik merebut simpati rakyat. Niat itupun diurungkan.

“Dulu saya belum terjun polituk. Hari ini (Pemilu 2024) saya restui anak saya Yudi Garuda maju Caleg Partai Bulan Bintang Dapil IV Banyuwangi, pimpinan Yusril Ihza Mahendra. Saya aktivis pergerakan siap membantu 24 jam untuk rakyat,” ungkap Yunus.

Yudi Garuda masuk aktivis politik diharap punya gaya berbeda, tetap dekat bantu rakyat khususnya Dapil IV Banyuwangi. Bila takdir Allah SWT dan kemudahan anaknya dipilih rakyat masuk legeslatif ia haru berbeda.

“Yudi tetap harus dekat, membantu rakyat Gambiran, Cluring, Purwoharjo (Dapil IV). Harus bermanfaat untuk rakyat. Jangan sampai jadi DPR kemudian kamu lupa janji-janji politik. Terpenting dengan dekatlah dengan Tuhan,” ungkap Gus Yunus berpesan pada anaknya.

Melanglang buana di Jakarta, Yunus merasakan pahit ketir kehidupan jalanan ibu kota. Mengenal banyak tokoh jalanan seperti Antok Baret, Ketua KPJ (kelompok penyanyi jalanan). Dikenangnya ajaran sederhana, kebiasaan bersalaman bertemu. Dari hal itu begitu kuatnya rasa persaudaraan senasib seperjuangan anak jalanan.

Sepulang di tanah kelahiran Banyuwangi, Yunus membawa nama KPJ ke pergerakan menjadi kelompok pejuang jalanan (KPJ) Laskar Putih. “Laskar itu pasukan Putih itu bersih”. Menjadi aktivis sosial kemasyarakatan adalah pilihannya, lelaku spiritual kehidupan di dunia.

“Ini spiritual ayah, tanpa melihat rupiah namun amar ma’ruf nahi munkar,” ungkanya.

Kembali diharapkan, pondok pesantren At-Taubah Lapas Banyuwangi menjadi contoh bagi Lapas-Lapas se Indonesia. Bahkan saat berbicara tentang kebenaran tidak terasa air mata Gus Yunus menetes. Selengkapnya, ikuti tayangan dialog Yunus Wahyudi dan Yudi Garuda di link Youtube Banyuwangi 1 TV.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *