Gunakan Data Sebagai Dasar Pembangunan, Desa Tamansuruh Banyuwangi Raih ‘Desa Cantik’ BPS

BANYUWANGI–Desa-desa di Banyuwangi kembali menorehkan prestasi. Kali ini Desa Tamansuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meraih penghargaan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Desa di kaki Gunung Ijen tersebut masuk 10 besar “Desa Cinta Statistik (Desa Cantik)” Terbaik Nasional 2021 BPS.

“Kami bangga desa-desa di Banyuwangi semakin mandiri dan berdaya. Prestasi yang diraih Desa Tamansuruh kali ini semakin menambah daftar desa di Banyuwangi yang meraih penghargaan skala nasional. Tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi mendorong pembangunan hingga ke desa-desa,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Rabu (8/12/2021).

Desa Cantik merupakan program BPS untuk membina, membangun, dan meningkatkan kompetensi aparatur desa agar mampu memahami tentang statistik. Program ini dimulai oleh BPS pada Februari 2021 kepada 100 desa terpilih di Indonesia, termasuk Desa Tamansuruh.

Setelah melewati serangkaian tahap penilaian, Desa Tamansuruh berhasil  meraih penghargaan sebagai 10 besar Desa Cantik Terbaik Nasional 2021. Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kepala BPS Margo Yuwono, kepada Kepala Desa Tamansuruh Teguh Eko Rahadi di Jakarta, Senin (6/12/2021). Turut hadir Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas,

“Ini merupakan hasil kerja keras dan kekompakan semua pihak di Desa Tamansuruh. Terima kasih kepada BPS Banyuwangi yang selama ini terus mendampingi kami. Semoga penghargaan ini menjadi awal menuju Tamansuruh yang lebih baik dalam melayani masyarakat,” kata Teguh.

Teguh menjelaskan, pihaknya membuat inovasi pengumpulan data melalui sensus di tingkat dusun yang di sebut dengan Monstera. Kepanjangan dari Mondoluko Smart Terampil dan Ramah.

“Lewat inovasi ini kami berharap desa kami bisa bergeliat beriringan dengan akselerasi pembangunan berbasis data terkini dan berkualitas,” ujar Teguh.

Sementara Kepala BPS Banyuwangi Tri Erwandi menambahkan, penghargaan ini diberikan lantaran Desa Tamansuruh telah menerapkan dengan baik data statistik sebagai dasar pembangunan di desa.

“Misalnya, untuk melakukan intervensi di sektor pendidikan, kesehatan, hingga pelayanan publik semuanya sudah by data yang dikumpulkan melalui sensus. Sehingga program intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran. Ini patut diapresiasi,” urai Tri.

“Kepedulian dan literasi kepala desa terhadap data sudah cukup baik. Inilah yang mendasari kami mengusulkan Desa Tamansuruh masuk dalam penilaian program Desa Cantik BPS 2021,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, sejumlah desa di Banyuwangi juga berhasil meraih penghargaan skala nasional. Seperti, Desa Tamansari yang juara Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dari  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Selain itu, dua desa di Kecamatan Genteng, yakni Desa Genteng Kulon dan Genteng Wetan, juga masuk peringkat lima tertinggi status Indeks Desa Membangun (IDM) Mandiri Nasional. (*)

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi  : banyuwangikab.go.id

Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).

Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).

Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.

Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *