BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memimpin jalannya upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021 di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (10/11/2021). Upacara berlangsung secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.
Para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah hadir bersama para kepala SKPD dan ketua organisasi wanita. Sementara peserta upacara berasal dari unsur TNI/Polri, Satpol PP, PNS, para pengibar bendera yang jebolan paskibraka Banyuwangi, serta anggota Korps Musik (Korsik) Banyuwangi.
Sesuai dengan tema Hari Pahlawan tahun 2021 “Pahlawanku Inspirasiku, Ipuk mengajak peserta upacara untuk menumbuhkembangkan semangat juang para pahlawan dengan kerja keras, dengan karya nyata.
Jika dulu semangat kepahlawanan dilakukan dengan mengangkat senjata untuk mengusir penjajah, imbuh Ipuk, sekarang kita mendapat kesempatan melanjutkan kepahlawanan dengan menorehkan prestasi dan kinerja di berbagai bidang. Termasuk berjuang di masa pandemi. “Karenanya, atas nama pemkab, kami mengucapkan terima kasih atas peran aktif dan perjuangan semua pihak yang mendedikasikan diri, berjuang menekan laju penyebaran covid 19, mendukung percepatan vaksinasi, dan terus berupaya menjaga kinerja terbaik dan prestasi Banyuwangi,” kata Ipuk.
Selain berterimakasih kepada anak-anak muda Banyuwangi yang mengharumkan nama Banyuwangi di berbagai bidang, Ipuk juga berterima kasih kepada para ASN atas kinerja terbaiknya. “Kemarin kita mendapatkan penghargaan Top 45 Sinovik dari Kemenpan-RB untuk inovasi Puting Sinaga. Dan beberapa waktu lalu, Banyuwangi meraih penghargaan daerah yang mempertahankan SAKIP dengan nilai A lima tahun berturut, dan berbagai penghargaan lainnya,” ujarnya.
Dan momentum 10 November 2021, dikatakan Ipuk, capaian vaksinasi dosis 1 keseluruhan sudah melampaui target 70 persen yaitu sebesar 70,24 persen. Namun untuk mencapai level 1, coverage vaksinasi untuk lansia harus 60 persen. “Vaksin untuk lansia per hari ini baru mencapai 53,17 persen. Ikhtiar ini akan terus kami tingkatkan sampai Banyuwangi bisa naik ke level 1,” tandasnya.
Usai upacara, diserahkan santunan untuk anak yatim. Ipuk juga mengunjungi pojok donor darah di samping lokasi upacara. Donor darah dilakukan dari bus PMI yang memang khusus untuk digunakan sebagai unit donor darah keliling. Sejumlah PNS terlihat ikut mendonorkan darahnya. Terkumpul total 22 kantong darah, masing-masing golongan darah A 5 kantong, B 3 kantong, O 11 kantong dan AB 3 kantong. (*)
Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi : banyuwangikab.go.id
Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).
Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).
Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.
Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.
