
Banyuwangi – Menyemangati para pelajar untuk tetap semangat mengikuti pembelajaran di situasi pandemi, Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Ayo Mengajar (BAM) serempak di seluruh satuan pendidikan di Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi mengundang masyarakat dari berbagai profesi untuk bergabung sebagai relawan untuk terjun memotivasi siswa-siswa tersebut.
Para relawan terpilih akan diterjunkan ke sekolah-sekolah dalam program ini. BAM merupakan kelas motivasi singkat bagi para pelajar dengan mendatangkan motivator (relawan) dari lintas profesi.
“Ini cara kita untuk membangkitkan semangat dan motivasi anak-anak. Kita hadirkan ‘motivator’ tamu untuk berbagi inspirasi dan pengalaman-pengalaman sukses agar anak-anak bisa mengenal lebih dini beragam profesi, membangun imajinasinya, sehingga bisa menentukan cita-citanya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (18/11/2021).
Tidak sekadar mengajar, lanjut Ipuk, para motivator ini nanti kami juga bercerita seputar profesi mereka maupun tantangan terkini yang mereka hadapi.
“Ini adalah wujud komitmen kami untuk merespon adanya perubahan dunia akibat pandemi covid 19 yang menjadi tantangan bangsa ke depan. Kami ajak ratusan relawan motivator hebat agar mereka bisa bercerita dan memotivasi siswa-siswa,” kata Ipuk.
Banyuwangi Ayo Mengajar 2021 bakal digelar awal Desember 2012 mendatang di 400 sekolah secara serentak. Kegiatan ini menyasar siswa SD dan SMP sederajat di seluruh Banyuwangi, termasuk di desa-desa.
Banyuwangi Ayo Mengajar juga bakal melibatkan 400 relawan dari 62 jenis lintas keahlian. Mulai dari polisi, TNI, jaksa, hakim, pengusaha muda, ekonom, konselor, pelaku wisata, dan masih banyak lainnya.
“Tahun ini kita gelar kembali karena dampaknya terlihat. Anak-anak khususnya yang ada di sekolah-sekolah di desa merasa senang karena bisa ketemu sosok baru yang bisa menginspirasi mereka. Ini juga jadi ajang me-refresh siswa, biar enggak bosan ketemu guru yang sama terus,” ujar Ipuk.
“Saya juga akan ikut mengajar,” imbuh Ipuk.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menambahkan, pendaftaran relawan BAM telah dibuka sejak 8-27 November 2021. Pelamar bisa langsung mengisi formulir pendaftaran online di http://bit.ly/bamnewmind.
“Kita akan merekrut 400 relawan untuk mengisi 400 titik. Tidak ada batasan usia. Siapa saja bisa mendaftar. Syaratnya, minimal S1 dari semua disiplin ilmu. Bahkan kita utamakan yang bukan dari profesi keguruan,” terang Suratno.
“Motivator terbaik akan kami berikan hadiah menarik,” imbuhnya. (*)
Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi : banyuwangikab.go.id
Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).
Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).
Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.
Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.