Bupati Ipuk Dilantik Jadi Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Banyuwangi

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dilantik menjadi Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Masa Bakti 2021-2024. Pelantikan tersebut dilakukan oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Arum Sabil di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu (17/11/2021).

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula pelantikan Pengurus Kwartir Cabang Banyuwangi dan Lembaga Pemeriksa Keuangan (LPK) Masa Bakti 2021-2026.

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Arum Sabil mengatakan, Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan yang terbuka untuk semua anak Indonesia. Gerakan Pramuka bertujuan untuk menguatkan karakter kader pembangunan bangsa yang harus dikelola dengan baik dan profesional, serta melibatkan semua pihak untuk menghantarkan kaum muda Indonesia menjadi generasi yang lebih baik.

“Kami yakin dan percaya bahwa di Banyuwangi seluruh anggota mabicab yang telah dilantik akan berkomitmen untuk menjalankan tugas dalam rangka memberikan bantuan ketersediaan tenaga dan fasilitas yang diperlukan untuk pendidikan kepramukaan,” kata Arum.

Ipuk dilantik bersama sejumlah anggota Mabicab di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi, Dandim 0825 Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Danlanal Banyuwangi, Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Kepala Pengadilan Negeri Banyuwangi, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, dan lainnya.

Arum Sabil mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dan bersinergi dengan program pemerintah terutama untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat yang telah terdampak pandemi covid-19. 

“Pramuka juga harus peduli terhadap keadaan masyarakat dan lingkungan dengan berbagai program nyata yang menyentuh dan berdampak langsung bagi masyarakat. Setiap insan Pramuka harus selalu siap sedia menjadi duta protokol kesehatan baik di lingkungan keluarga, tempat kegiatan dan masyarakat,” tutur Arum. 

Bupati Ipuk mengatakan Pramuka yang merupakan gerakan pendidikan alternatif, harus memberikan edukasi pada siswa dan masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan.

“Dalam kondisi seperti ini, nilai-nilai kepramukaan bisa diwujudkan gerakan nyata dengan memberikan pesan edukasi untuk menekan melaju penyebaran Covid-19, baik dalam kegiatan ekstra kurikuler maupun media sosial,” pesan Ketua Mabicab.

“Karena itu Pramuka harus lebih atraktif dan rekreatif dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,” tambah Ipuk. (*)

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi  : banyuwangikab.go.id

Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).

Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).

Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.

Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *