Berdayakan Warung Rakyat, ASN Bagikan 25.000 Paket Nasi Sambut Hari Jadi Banyuwangi

BANYUWANGI – Memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250, Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat melakukan serangkaian aksi sosial. Para ASN membagikan paket sembako dan 25.000 paket nasi. Harjaba sendiri diperingati setiap 18 Desember.

 

“ASN berbagi ini salah satu rangkaian Hari Jadi Banyuwangi ke-250. Berbagi di hari yang baik, hari Jumat, semoga Banyuwangi selalu diberikan keberkahan,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Jumat (17/12/2021).

 

“Sekaligus ini juga pemberdayaan karena semua ASN membeli di warung-warung terdekat. Dengan membagi paket nasi sarapan kepada warga kami harap akan meningkatkan omzet warung-warug nasi di Banyuwangi,” kata Ipuk.

 

Terlibat para ASN tersebut menyasar beberapa titik, di antaranya di depan Kantor Pemkab Banyuwangi, Pasar Banyuwangi, panti-panti asuhan dan masjid. Pembagian dilakukan pada pagi hari, dilanjutkan seusai sholat Jumat. Termasuk juga di kecamatan-kecamatan.

 

“Serentak di seluruh kecamatan juga membagi paket nasi dan sembako juga. Besok pada puncak peringatan Harjaba juga kami serahkan santunan pada anak yatim sebanyak 2.500 anak,” terang Mujiono, sekretaris daerah Banyuwangi.

 

Pendistribusian 25.000 nasi bungkus itu juga ada yang diserahkan pada warung-warung rakyat yang menjual nasi bungkus. Seperti yang terlihat di warung nasi Perliman Banyuwangi, milik Bayu Kurniawan. Warga yang membeli di warung tersebut gratis nasi bungkus buatan warung tersebut. Tidak hanya nasi bungkus, di warung tersebut juga menggratiskan minuman. Per pax nasi bungkus dan minuman senilai Rp10.000. Warung tersebut menjual 100 pax nasi bungkus dan minuman.

 

“Alhamdulillah sangat membantu, covid ini kan pendapatan kita mulai berkurang tapi beberapa bulan terakhir sudah berjalan normal, terimakasih pemerintah sudah mengadakan program seperti ini. Saya juga mengucapkan selamat Hari Jadi Banyuwangi,” kata Bayu.

 

Warga masyarakat tampak sumringah mendapatkan nasi bungkus sebagai sarapan pagi mereka. “Kebetulan saya belum sarapan keluar rumah. Alhamdulillah, saat mangkal diberi sarapan nasi. Selamat Harjaba,” kata Abdul Hadi (66), pengemudi becak yang biasa mangkal di Pasar Blambangan Banyuwangi.

 

Mujiono kembali menambahkan bahwa program ASN Berbagi ini juga untuk memberdayakan warung-warung rakyat, yang selama pandemi ikut terimbas. “Selain berbagi, program ini juga untuk memberdayakan warung-warung rakyat yang ada. Ada yang satu warung 100 nasi bungkus, ada yang 300 nasi bungkus, dan lainnya. Sesuai jumlah yang mereka jual tiap harinya,” jelas Mujiono.

 

Selain berbagi, Pemkab Banyuwangi mulai hari ini menggelar khataman Al-Qur’an sebanyak 25 ribu kali yang digelar di tiap kantor OPD Pemkab Banyuwangi.

 

“Seluruh kantor di pemerintahan juga digelar khataman Quran sebanyak 25 ribu kali. Semoga Banyuwangi selalu aman, terhindar dari bencana, dan rakyatnya sejahtera,” tambah Mujiono. (*)

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi  : banyuwangikab.go.id

Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).

Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).

Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.

Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *