Banyuwangi Raih TOP Digital Awards 2021

JAKARTA – Banyuwangi kembali meraih prestasi. Kali ini, Bupati Banyuwangi meraih penghargaan TOP Leader on Digital Implementation dalam TOP Digital Awards 2021.

Banyuwangi meraih penghargaan di dua kategori sekaligus. Yakni TOP Digital Implementation yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan TOP Leader on Digital Implementation untuk Bupati Ipuk Fiestiandani yang dinilai memilki komitmen tinggi dalam mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan digital di daerah.

Penghargaan yang digelar oleh majalah IT Works tersebut diterima Bupati Ipuk dalam acara puncak penghargaan TOP Digital Awards di Jakarta, Selasa (21/12/2021).

Ketua Penyelenggara, M Lutfi Handayani, yang juga Pemimpin Redaksi Majalah ItWorks mengatakan, TOP Digital Awards adalah ajang penghargaan di bidang teknologi digital di Indonesia. Penghargaan tahunan ini diberikan kepada perusahaan dan instansi pemerintah yang dinilai mampu mengimplementasikan digitalisasi dalam sistem pemerintahannya.

“Dari sejak tahun pertama penyelenggaraan, yakni tahun 2016, TOP Digital Awards didesain sebagai ajang penghargaan yang sarat dengan aspek pembelajaran,” ujarnya. Majalah ItWorks merupakan media penyedia informasi dan referensi solusi bisnis dan teknologi digital di Indonesia.

Banyuwangi meraih penghargaan TOP Digital Awards lantaran dinilai berhasil melakukan percepatan pelayanan dan pembangunan daerah dengan mengimplementasikan teknologi informasi secara merata, tidak hanya di level kabupaten, namun hingga ke desa-desa.

Bupati Ipuk sangat bersyukur kinerja Banyuwangi terus mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, salah satunya majalah IT Works.

“Penghargaan ini menjadi kado di Hari Jadi Banyuwangi yang ke-250 tahun. Tentu, ini menjadi pelecut semangat kami untuk membangun Banyuwangi lebih baik lagi ke depannya, khususnya dalam implementasi teknologi digital,” kata Ipuk.

Ipuk mengatakan TIK menjadi instrumen penting bagi Banyuwangi. Lewat program Smart Kampung, Banyuwangi mendorong digitalisasi hingga ke desa-desa. Smart Kampung adalah layanan desa berbasis online yang saat ini telah diterapkan oleh 189 desa di seantero Banyuwangi. Dengan Smart Kampung, Banyuwangi telah menggunakan sistem online di berbagai urusan daerah.

“Program Smart Kampung memudahkan pelayanan publik hingga tingkat desa, yang dipadu dengan pemberdayaan. Ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga,” kata Ipuk.

Menurut Ipuk, Smart Kampung adalah instrumen bagi pemkab untuk menggerakkan berbagai sektor di desa. Tidak hanya layanan publik, namun juga sektor ekonomi di pedesaan. 

“Secara bertahap, kami akan terus memperbaiki layanan kani dengan memanfaatkan TIK untuk memudahkan masyarakat,” kata Ipuk. (*)

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan pada website Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi  : banyuwangikab.go.id

Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2).

Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).

Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali, suku Mandar, dan suku Bugis. Suku Bali banyak mendiami desa – desa di kecamatan Rogojampi. Bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di pulau Jawa.

Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *